Setiap tepakan langkah melukiskan perjalanan hidup kita… semakin jauh kita menapak semakin banyak pula hal yang dapat kita lihat, hal yang dapat kita rasakan, hal yang dapat memberi kita banyak pelajaran... seharusnya semua hal yang terjadi dan yang telah kita lewati mampu membuat kita mengerti dan bisa memilih ketika kita diperhadapkan pada suatu jalan yang sulit untuk kita pilih…
Ketika kita melangkah dalam suatu perjalanan, sebenarnya dalam setiap tepakan langkah kita, kita diberi beban … semakin jauh lagi, beban juga semakin berat, seharusnya kita mampu membawa beban kita, karena bukankah kita sudah banyak belajar dengan membawa beban yang awalnya ringan yang semakin lama semakin berat… dari peralihan penambahan beban itu, di situlah kita belajar dan di situlah kita semakin menambah kekuatan kita...
Ketika kita melangkah dalam suatu perjalanan, sebenarnya dalam setiap tepakan langkah kita, kita diberi beban … semakin jauh lagi, beban juga semakin berat, seharusnya kita mampu membawa beban kita, karena bukankah kita sudah banyak belajar dengan membawa beban yang awalnya ringan yang semakin lama semakin berat… dari peralihan penambahan beban itu, di situlah kita belajar dan di situlah kita semakin menambah kekuatan kita...
Setiap orang punya beban yang berbeda, mungkin Tuhan tau seberapa mampu kita membawa beban kita… Tuhan tau seberapa besar kekuatan yang kita miliki, tapi sebenarnya dengan beban yang kita tanggung, pada dasarnya kita juga punya kekuatan yang lebih besar dari beban itu...
Hari itu… aku dan ping lagi kerja volunteer di kampus tepatnya di pusat pengembangan pribadi, setelah sharing dikit dengan kepala P3… Ping yang punya masalah yang hampir mirip denganku, aku tau apa yang dia rasakan… karna aku juga pernah berada pada situasi seperti itu… “Ndah, sebenarnya masalah kita sama tapi aku lebih sedikit beruntung dari kamu” ping berkomentar tentang beban kami… Yah memang beban yang aku tanggung begitu banyak, bukan hanya satu masalah yang aku hadapi… aku pun nggak menyangka kalo aku bakal menghadapi masalah yang berat, secara aku dulu hanyalah anak manja dan cengeng ( sekarang masih nggak ya??? ) aku nggak menyangka kalo aku mampu menghadapi semua… Tapi aku tetap merasa kalo aku orang yang paling beruntung… walo aku gak punya apa-apa di dunia dan banyak kekuranganku… Tapi aku tetaplah orang yang beruntung… apapun yang aku butuhkan telah tersedia, aku juga nggak ngerti ada aja jalan yang terbuka untuk memenuhi apa yang aku butuhkan… karena sebenarnya Tuhan lah yang memelihara ku… (1 Petrus 5:7 “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu”)
Ini hanyalah dunia, tempat kita sementara, tempat kita diuji… yang nanti nya menentukan di mana tempat tinggal kita selanjutnya...
1 komentar:
hmmm...
bener juga sih...
Posting Komentar