Kamis, 26 Maret 2009

susah dimengerti...

Semakin lama kita menjalani hidup ini, semakin banyak hal juga yang akan kita ketahui… dan seolah ada benda berat yang semakin bertumpu pada pundak kita… bukan hanya tau apa yang sedang kita pikul tetapi juga beban-beban orang lain… betapa banyak orang yang melakukan sesuatu yang mungkin di luar pikiran kita demi bisa hidup… Saat itu, di siang yang terik, seorang nenek renta menggendong beberapa sapu lidi, sapu rumah dan perkakas lain… berjalan pun nenek itu sudah tergopoh-gopoh… dan lagi si nenek menggendong benda-benda itu… sesekali nenek itu berhenti menurunkan dagangannya dan mencari tempat yang agak rindang untuk barang sejenak melepas lelahnya dan yang pasti nggak ada seorang pun yang mempedulikannya… termasuk aku yang waktu itu ingin membeli barangnya satu saja dan mungkin itu sudah menolongnya, tapi aku nggak berani melakukannya… sampai aku pergi meninggalkan tempat itu dan mencoba kembali lagi untuk memastikan keadaannya, dan lagi-lagi aku nggak bisa berbuat apa-apa… apa sebenarnya yang terjadi dengan hidup ini, aku menyesal kenapa aku nggak bisa membantu sedikit saja untuk nenek itu…

Di lain hari dan di lain cerita, ada seorang bapak-bapak yang berjalan mendorong gerobak sambil teriak-teriak menawarkan dagangannya… dan isi gerobak itu adalah pintu rumah… Ya Tuhan… bisa dibayangkan ada berapa kemungkinan orang yang akan membeli pintu rumah setiap hari, yang ada juga orang yang membangun rumah pasti sudah satu set dengan pintu dan jendela… kemungkinan pintu terjual sangat kecil…

Suatu malam aku terhenti di perempatan karena di hentikan lampu merah. Ketika itu ada seorang wanita yang turun dari boncengan motornya dan membagikan dua bungkus makanan kepada dua anak jalanan di perempatan itu… dan salah seorang anak itu meminta satu bungkus lagi untuk temannya yang duduk di seberang dengan bahasa polosnya… yah dalam keadaan seperti itu, dia masih memikirkan orang lain… setelah mendapat bungkusan yang dimintanya, dia segera berlari ke seberang untuk memberikan bungkusan itu pada temannya…

Sebenarnya ada apa dengan dunia ini… aku nggak mengerti akan semuanya… yah semuanya tersembunyi, hanya Tuhan yang tau karena Tuhan yang mengijinkan semuanya terjadi… Tuhan mengijinkan nenek itu menjalani hari-hari beratnya dimana hari yang seharusnya dia nikmati masa tuanya… Tuhan mengijinkan bapak itu berjualan sesuatu yang kemungkinan kecil terjual… Tuhan mengijinkan seorang anak yang belumlah anak itu genap berumur 5 tahun kepanasan di perempatan dengan mententeng beberapa tumpuk koran, yang seharusnya anak itu menikmati masa kecilnya di TK dan banyak kejadian lain yang miris jika kita melihatnya yang Tuhan ijinkan… dan nggak menutup kemungkinan juga Tuhan ijinkan semua itu bukan hanya untuk menguji mereka tetapi kita juga yang melihatnya, bagaimana kita seharusnya sanggup membantu, sanggup menjadi alatNya untuk menolong mereka… dan mungkin mereka yang dijadikan Tuhan sebagai alatNya untuk kita selalu bersyukur dengan apa yang kita dapat… yah banyak kemungkinan alasan Tuhan mengijinkan semuanya…

--> baca selengkapnya..

Rabu, 25 Maret 2009

Jika waktu dapat kembali...

Hahaha… lama nggak posting… neh lagi keluar mood nulisnya…

Akhirnya indah jadi pengangguran juga, bukan mahasiswa lagi… hikzz.. dan ternyata cari kerja nggak semudah yang aku bayangkan… dulu ketika aku lihat teman-teman yang sudah lulus duluan dan mereka memasuki dunia pengangguran yang sampai nerima job yang berat dengan gaji yang minim… aku hanya berpikir, kalo aku nggak mungkin mau jadi karyawan yang mungkin tugasnya lumayan melelahkan dan gajinya yang menurutku juga nggak seberapa… tapi sekarang aku mulai mengerti kenapa temanku ‘terpaksa’ nerima job seperti itu… walaupun sekarang pun aku juga nggak mau… hahaha…

Setelah menyelesaikan segala kewajibanku jadi pelajar dan mahasiswa, aku mulai merasakan betapa semua yang aku terima selama bangku sekolah dan kuliah adalah penting… ketika masih duduk di bangku pendidikan, ternyata banyak hal yang telah kulakukan yang nggak penting… seandainya waktu dapat terulang, aku nggak akan membagi pikiranku dengan hal-hal yang nggak penting dan aku akan fokus ke sekolah atau kuliahku… dan seandainya benar-benar waktu terulang, sekarang IPK ku sudah 4,0… huahahaha…

Hmm… itulah manusia... yang hanya bisa menyesal ketika semua sudah berakhir… dan berpikir ‘seandainya waktu dapat terulang’ (emangnya indah…) … yah biar ini jadi pelajaran aja, buat kamu-kamu yang masih duduk di bangku pendidikan, pergunakanlah kesempatan emasmu ini dengan sebaik-baiknya… Sesal memang datang belakangan, tapi biarlah semuanya jadi pelajaran untuk kita gunakan hari ini dengan sebaik-baiknya karena apa yang kita buat hari ini akan berdampak pula untuk hidup kita di masa depan…
--> baca selengkapnya..