Minggu, 29 April 2012

Dia itu...

Dia perempuan pertama yang aku kenal di bumi ini, saat aku merasa terasing dengan angin dingin yang menusuk-nusuk kulitku, dia memberi kehangatan, dia mengasuhku dengan sabar, mengajariku mengeja kata dan mengajariku berjalan. Ketika aku sakit, begitu letihnya dia menjagaku dan begitu sabar dia merawatku, terjaga setiap saat.

Dia tak suka aku jajan sembarangan dan selalu mencermati makanan apa yang boleh dan tak boleh aku konsumsi. Dia mengajariku mana hal yang baik dan mana hal yang tidak baik, dan ajariku berdoa, dia akan marah ketika aku melakukan hal yang tidak baik. Tidak pernah jenuh dia menghadapi aku dengan tingkahku yang nakal.

Tiap pagi dia siapkan sarapan untuk tenaga awal kegiatanku seharian, lalu mengurus rumah, kemudian mencari rezeki. Begitulah aliran hidup yang dijalaninya. Jenuh, seharusnya dia jenuh tapi tidak pernah itu terlintas di benaknya. Karena apa yang dikerjakannya itu tulus.

Ketika aku harus hidup berpisah darinya, dia seolah tak tega dan tak rela melepasku, seolah aku masih bayi kecilnya yang harus dijaganya. Dia tak pernah mengucap janji untuk selalu menyayangiku. Tapi dengan tulus dia selalu menyayangiku sampai sekarang ini.

Dia itu bagaikan malaikat dengan rupa manusia yang dikirim Tuhan untukku. Bunda, anugerah terindah yang Tuhan kirim untukku.:)
--> baca selengkapnya..